Sabtu, 11 Maret 2017

My cerpen : He Has Changed My Hobby And My Life

Hy readers :) Pemula blog nihh.. :D oke, untuk pembuka, aku sajikan "Cerpen Singkat" dengan tema..... "Persahabatan dan Hobi". Jangan bosan bosan baca ya... :v :D..
Yuks! Cekidot....



       Namaku Nina, seperti biasanya aku bangun pagi dengan ceria. Ku awali pagiku dengan senyuman. Ku buka jendela kamarku dengan sinar mentari yang menyinari kamarku. Aku bergegas ke kamar mandi untuk bersiap - siap menyapa dunia.

"Ma, hari ini sarapan apa?" Kataku sambil berlari menuruni tangga.

"Duduklah disini, lihatlah dulu, jangan banyak bertanya". Kata mamaku

"Waw... sandwich". Kataku sembari kegirangan

"Makasih ma...."

"Sudahlah makan dulu" kata mamaku sambil menyodorkan sepiring sandwich

"Ma, aku berangkat dulu ya." Kataku sambil berlari ke depan pintu.

"Iya nak hati - hati." Kata mamaku dengan lembut.
 
    Aku keluar rumah kemudian mengambil sepedaku. Seperti biasa, aku berangkat ke studio dan ke sekolah sambil mengayuh sepeda secara perlahan.
    Kemudian aku masuk ke studio, kebetulan sekolahku sedang libur karena ini hari minggu. Aku pergi ke studio untuk menyalurkan hobiku sebagai penari dan model.

"Hai semua.!" Sapaku dengan ceria

    Namun, tiba tiba semuanya terhening entah mengapa.

"Nina ma'afkan kami ya,  studio kami telah diambil alih dan partner partner kami... semuanya sudah pergi." Kata manager di studioku.

"Maksut bapak apa?" Bicaraku sembari terkejut mendengar kata kata bapak managerku.

"Begini Nina, studio kami telah diambil alih oleh orang lain. Jadi, penari, fotografer, dan model kami sudah pindah ke studio lain untuk bekerja. Mungkin jika kamu ingin berpindah juga akan bapak perbolehkan, bapak sudah tidak mempunyai apa apa lagi." Kata bapak managerku sambil duduk sembari bersedih.
 
      Aku kaget, terkejut, marah, kasihan dan semua perasaanku serasa di campur adukkan jadi satu. Karena memang selama beberapa hari ini aku tidak pernah pergi ke studio karena mengerjakan tugas sekolahku.
 
"Mengapa tidak ada yang memberitahuku selama ini, mereka benar benar tega." Kataku dalam hati

     Sambil menangis aku berlari ke luar studio tanpa berpamitan dengan bapak managerku. Aku mengayuh sepedaku dengan cepat, sembari mengusap air mataku yang bercucuran. Disana aku sampai di tepi sungai yang hening. Aku menaruh sepedaku dan duduk di tepi sungai tersebut.

"Kenapa studioku harus berganti alih? Padahal aku senang meluangkan waktuku disana, sekarang aku harus bagaimana?." Kataku dengan lirih sambil meneteskan air mata.

      Saat aku hendak mengayuh sepeda tiba tiba ada anak laki laki seusiaku yang tak kukenal datang menghampiriku sambil bernyanyi secara tidak karuan.

"Hei" sapanya sembari menyodorkan tangan

Aku berlagak cuek dan meninggalkannnya di tepi sungai

"Hei, setidaknya kita sama sama manusia kan? Apa kau jin sehingga tidak mau berkenalan denganku?" Katanya sambil berteriak.

Aku menoleh ke belakang dan kembali menyapanya juga.

"Aku Nina!"

"Nah gitu dong, namaku Samir." Katanya, sambil menjabat tanganku.

Kemudian kami berbincang bincang sebentar

"Aku dengar, kau kehilangan profesimu ya?"

"Iya." Kataku sambil cuek

"Memang kamu bekerja sebagai apa?

"Kenapa kau tanya tan......" dia memotong bicaraku

"Sudahlah jawab saja....."

"Aku penari dan model."

"Wow..... great! Mungkin kau adalah seorang multi talent. Bagaimana jika kau berubah profesi dari penari dan model menjadi penyanyi?"

   Aku sangat terkejut mendengar kata kata Samir, karena selama ini aku juga sangat ingin bernyanyi.

"Ta..... tapi, apakah aku bisa bernyanyi?"

"Tanyalah pada dirimu sendiri!... besok datanglah kesini lagi hari minggu jika kau ingin bernyanyi." Katanya sambil berjalan menjauhiku.

    Aku memikirkan keputusan itu untuk mengubah hobiku, sambil mengayuh sepeda aku pulang dengan wajah agak bahagia karena kabar tersebut.
   
     Keesokan paginya pada hari yang sama, aku kembali ke tepi sungai itu. Lalu kemudian Samir datang sambil membawa gitar. Aku tidak tahu apa maksut dia membawa benda itu.

"Hei, sudah lama menunggu?" Tanya dia kepadaku

"Belum," jawabku sambil keheranan.

     Dia memetik perlahan gitarnya dan mendengungkan sebuah lagu. Sungguh! Aku sangat terkejut mendengar permainan gitarnya.

"Bernyanyilah!" Suruhnya padaku untuk bernyanyi.

 Kemudian aku mencoba kata demi kata untuk ku nyanyikan. Pada saat bernyanyi, Samir terlihat terkejut mendengar suaraku. Entah merdu atau tidak. Dia berhenti bermain gitar dan melihat ke arahku. Aku berhenti dan berkata.

"Ada apa?"

"Oohhh.. tidak apa apa. Suaramu bagus!" Kata dia sambil terkejut.

Aku melanjutkan nyanyianku dan Samir pun melanjutkan gitarnya, dan panas matahari siang pun menyengat, kami menyudahi latihan kami.

"Sudah dulu ya... bagaimana kalau minggu depan kita latihan lagi?". Tanya Samir.

"Baiklah, aku setuju." Kami pun pulang ke rumah masing masing.

     Beberapa minggu kami terus berlatih dihari dan tempat yang sama. Kemudian kami mengikuti sebuah kontes pencarian bakat untuk menunjukkan kebolehan kami. Dan, karena kerja keras dan kegigihan kami, kami pun akhirnya mendapatkan juara di kontes tersebut. Sejak saat itu, kami pun bekerja sebagai double singer (penyanyi double). Kami menjadi sahabat, dan partner, dan kemanapun kami pergi, kami selalu bersama.

Sungguh! Hidupku sangat berubah sejak ada sahabatku Samir. Kami pun mengisi waktu luang kami bersama sama. Aku tidak menyangka jika Samir bisa mengubah hobiku dan segalanya yang ada pada diriku.



"Happy Reading ........!!" :)
Thank you ;)